Berbusana Berdasarkan Suasana dan Kesempatan

Kamis, 10 Desember 2009

Warna juga mempunyai sifat dan watak tersendiri yang sering diassosiasikan dengan suasana, kesempatan dan waktu. Untuk itu di bawah ini diterangkan beberapa contoh yang umum :
Hitam :Warna hitam adalah lambang dari kekhitmatan dan kedukaan. Oleh sebab itu sering diassosiasikan dengan pakaian yang dipakai dalam peristiwa-peristiwa penting, pengangkatan sarjana, pakaian dalam jamuan resmi dan peristiwa kedukaan seperti pakaian untuk melayat jenazah atau ke pemakaman.
Putih :Warna putih mempunyai sifat bercahaya, lembut dan menyenangkan. Sering diassosiasikan dengan hal-hal yang bersifat kesucian dan kebersihan. Oleh karena itu banyak dipakai untuk warna pakaian pengantin, pakaian dokter, perawat dan anak sekolah.
Abu-abu :Merupakan latar belakang yang baik untuk segala warna. Lambang ketenangan dan kerendahan hati.
Kuning :Kuning merupakan warna yang paling bercahaya dan menarik minat orang. Banyak orang yang menyenangi dan banyak pula orang yang kurang menyenanginya. Hal ini banyak tergantung dari value dan intensitynya. Kuning merupakan lambang dari keagungan dan kehidupan, sebaliknya juga mengassosiasikan dengan kecemburuan, kesakitan, keributan, dan kecabulan.
Biru :Biru mempunyai sifat dinginpasif dan tenang. Sebagai lambang dari ketenangan, pengorbanan, dan harapan. Disenangi oleh orang-orang yang berjiwa mantap dan dewasa.
Hijau :Hijau mempunyai sifat hampir sama dengan biru. Tetapi hijau lebih berpengaruh pada perasaan yang lebih dalam, lebih berta pasifnya daripada aktifnya. Disenangi oleh orang-orang yang memandang santai dalam kehidupannya.
Violet :Violet adalah campuran warna merah dan biru. Sifatnya dingin tapi mengesankan. SEring siassosiasikan dengan kesedihan dan kematian tetapi sebaliknya juga dengan ketabahan dan keadilan.
Warna lembut(pastel) adalah warna seperti warna merah muda, biru muda, hijau muda, lebih banyak menggunakan sifat kewanitaan yang dalam.
Warna-warna yang bercahaya yang berlawanan dengan value akan memberi kesan muda, cantik, dan mengikuti mode.

Warna Panas dan Warna Dingin Dalam Keserasian Berbusana

Rabu, 09 Desember 2009

Seperti telah dijelaskan terdahulu, warna panas ialah warna dimana terdapat unsur warna merah dan kuning, sedangkan warna dingin dimana terdapat unsur warna biru dan violet.
Memilih dingin atau panasnya warna banyak hubungannya dengan bentuk tubuh. Warna-warna panas akan memberi kesan bentuk tubuh bertambah besar. Sedangkan warna dingin akan memberi kesan bentuk tubuh bertambah kecil.
Tingkat panas atau dinginnya suatu warna juga tidaklah sama. Hal ini banyak tergantung dari value warna itu dan intensity dari warna.
Juga panas atau dinginya suatu warna banyak tergantung dalam hubungannya dengan warna lain. Warna dingin akan kelihatan lebih dingin jika diletakan di tengah-tengah warna panas dan sebaliknya warna panas akan kelihatan tambah panas jika diletakan di tengah-tengah warna dingin.
Dalam hubungan ini untuk memilih warna pakaian, warna-warna yang bercahayaatau dengan value yang sedang, akan membuat sesseorang bertambah besar.
Dan warna-warna dingin tak bercahaya dan value yang gelap, akan membuat kesan seseorang bertambah kecil.
Dan jika sesseorang yang mempunyai pinggul kecil dengan dada yang besar ingin dada kelihatan lebih kecil dan pinggul agak besar, sebaiknyalah mengambil rok warna terang dan blus warna gelap.

mY FiRst aRticle

Kamis, 19 November 2009

Berbusana yang serasi dan menarik akan memudahkan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu menyebabkan dia tidak canggung dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan dapat menimbulkan rasa percaya diri. Arti serasi menunjukan bahwa setiap bagian atau keseluruhan mempunyai hubungan yang seimbang satu sama lain. Denagn demikian berbusana serasi berarti apa yang dipakai pada suatu penampilan yang terdiri atas busana, pelengkap busana, dan tata rias diri mempunyai hubungan yang seimbang.
Namun pada kesempatan kali ini saya akan membahas terlebih dahulu "Keserasian Warna Kulit dan Warna Pakaian".

Keserasian Warna Kulit dan Warna Pakaian

Dalam menyelaraskan warna kulit (secara keseluruhan) dengan warna pakaian, ada 3 cara yang ditempuh oleh para ahli :
A. Keselarasan yang didapat dengan pengulangan (repetition)
Yang dimaksud dengan teknik pengulangan yaitu apabila mengambil warna yang dominan dari kulit seseorang. Hubungan warna dipakai dalam 1 corak warna (monogromatic).
Misalnya, seorang yang kulitnya coklat (panas) mengambil kebaya panjang dengan warmna yang sama coklat, juga sering kjali ada baiknya jika orang itu merasa warna coklat akan menambah baik cahaya kulitnya yang coklat.
Tetapi cara yang seperti ini untuk warna kulit yang lain belum tentu baik dan serasi misalnya, seseorang yang mempunyai kulit yang dingin (kekuning-kuningan) mengambil pakaian dengan warna yang sama, mungkin hasilnya kurang baik, karena tidak memberi cahaya pada muka.
Jadi untuk kulit yang temperaturnya panas cara ini ada baiknya, sebaliknya untuk kulit yang temperatur dingin terasa kurang baik. Untuk mengatasi hal ini jika mengallami teknik pengulangan value dari warna haruslah mendapatkan perhatian mulai dari tingkat teerang, sedang dan gelap. Corak yang sama denagn value kulit mungkit baik untuk orang yang kulitnya panas, tapi tidak untuk orang yang kulitnya dingin. Untuk orang yang berkulit dingin memilih warna dengan value yang sedang dan gelap akan lebih baik.

B. Keselarasan yang didapat dengan persamaan (semilarity)
Yang dimaksud dengan teknik persamaan adalah apabila mengambil warna pakaian, mengambil warna dominan dari kulit seseorang tetapi dapat dalam hubungan beberapa corak warna yang berdekatan dalam lingkaran warna (analoguos).
Jadi dalam teknik persamaan, seseorang akan lebih leluasa memilih warna pakaian yang sesuai dengan keinginannya.
Misalnya, seseorang yang mempunyai kulit yang panas (merah tembaga) dapat mengambil warna yang panas seperti jingga, kuning jinggga.
Demikian juga seseorang yang mempunyai warna kulit yang dingin (putih0 dapat mengambil warna biru, biru violet, dan violet.

C. Keselarasan yang didapat dengn perlawanan (contrast)
Yang dimaksud denagn teknik berlawanan ialah apabila mengambil warna pakaian, mengambil warna ynag berlawanan denagn warna kulit. Hubungan warna pakaian dan warna kulit diambil secara berlawanan (complementary).
Mengambil warna kulit dengan teknik berlawanan bertujuan :
-Untuk mengurangi /manambah efek warna dari kulit, misalnya untuk seorang yang mempunyai kulit merah tembaga / coklat (panas) untuk mengurangi kesan dari panasnya warna kulit dapat mengambil warna dingin seperti hijau, biru, hijau kebiruan.
Dengan contoh ini orang akan mudah mendapat kesimpulan bahwa warna (value) yang terang dan sedang baik untuk orang yang kulitnya gelap. Warna (value) yang sedang dan gelap baik untuk orang yang kulitnya terang.
-Untuk memberi tekanan yang tertentu pada muka, misalnya seorang yang mempunyai kulit yang dingin hendak memberi tekanan pada wajah yang cantik, mengambil warna-warna panas yang berlawanan dengan kulit yang dekat dengan muka, umpama kerah-kerah, dasi-dasi. demikian juga dapat sebaliknyauntuk orang-orang yang mempunyai kulit yang panas.

Mengambil dua warna untuk memberi tekanan yang harus diperhatikan adalah bahwa sebagian besar dari luas haruslah dari warna-warna yang suram dan sebagian kecil dari warna yng bercahaya.
Untuk mencapai keselarasan dalam hubungan warna untuk sebagian tekanan, haruslah ada hubungan yang menyenangkan antara blus, kerah, dan topi, atau antara kain, kebaya dan selendang.